Menghadapi situasi ekonomi yang sulit tidak perlu disikapi secara reaktif. Tidak perlu panik ketika resesi terjadi jika kita sudah bisa menyiapkan “amunisi” yang tepat. Ada beberapa hal yang harus dihindari pada saat terjadi resesi. Dengan harapan, kita bisa melewati situasi ekonomi yang sulit dengan baik.
Pada saat resesi biasanya ditandai dengan inflasi dan meningkatnya suku bunga bank. Tak heran jika daya beli masyarakat pun menjadi menurun. Tapi, justru di Indonesia kerap kali terjadi anomali, dimana saat terjadi pandemi malahan cicilan barang online meningkat. Terbukti penggunaan paylater di saat pandemi meningkat dari masa-masa sebelumnya.
Walaupun demikian, perlu ada beberapa langkah antisipatif dalam menghadapi resesi yang harus dihadapi dengan sikap yang tenang. Berikut ini adalah ringkasannya;
1. Abai terhadap anggaran
Pada saat resesi, justru menjadi momen yang tepat untuk kembali melihat anggaran pengeluaran termasuk pemasukan. Di saat resesi, carilah pekerjaan sampingan yang bisa menambah penghasilan. Sehingga jika ada kekurangan anggaran kamu bisa menutupinya dari pekerjaan sampingan yang dilakukan. Yang pasti jangan pernah abai terhadap anggaran yang sudah ditetapkan dan usahakan untuk selalu mematuhi apa yang sudah dianggarkan sebelumnya sehingga pengeluaran bisa terkontrol dengan baik.
2. Tidak peka terhadap kenaikan barang
Kondisi Resesi biasanya terjadi kenaikan harga yang signifikan. Oleh karena itu jika terjadi kenaikan bahan pokok atau beberapa barang yang penting dan menjadi kebutuhan harian, kamu harus cukup peka untuk melihat pergerakan harga barang sehingga tidak mempengaruhi anggaran yang sudah ditetapkan.
Langkah yang bisa dilakukan jika terjadi kenaikan harga adalah mencari barang yang setara namun dengan harga yang lebih murah atau dengan mencari substitusi barang tersebut. Dengan kondisi demikian kamu tetap bisa bertahan namun juga tetap bisa mengikuti anggaran yang sudah direncanakan.
3. Boros dalam pengeluaran
Pada saat resesi biasanya promo dan diskon tetap ditawarkan sehingga kadang-kadang hal ini juga bisa menggoda kamu dalam berbelanja. oleh karena itu jangan pernah melakukan pengeluaran yang berada di luar bujet yang sudah ditetapkan.
Selain itu kebiasaan boros yang tidak terasa pun kadang-kadang tidak disadari. istilahnya terjadi bocor halus. Salah satu contohnya adalah gemar jajan kopi hampir setiap hari. Sekalipun dianggap murah tapi kebiasaan ini menjadi salah satu ciri bocor halus dalam anggaran. Untuk menyiasatinya frekuensinya mungkin bisa dikurangi, sehingga tidak terlalu sering daripada hari-hari biasanya.
4. Berhenti berinvestasi
Pada saat resesi biasanya orang cenderung menarik dananya dari investasi yang ada. Padahal justru sebaliknya beberapa nilai saham turun pada saat resesi sehingga harga-harga saham mengalami diskon.
Momen itulah di mana para investor bisa bertindak dengan cerdas dengan mengoleksi beberapa saham blue chip pada saat resesi. Dengan harapan setelah resesi, harganya akan kembali normal bahkan bisa terdongkrak naik berkali lipat dari harga pada saat resesi. Namun kamu juga perlu berhati-hati karena tidak semua saham akan mengalami diskon dan kenaikan setelah Resesi. Dalam hal ini kamu juga membutuhkan pengetahuan tentang teknis dan fundamental investasi, baik itu saham ataupun instrumen lainnya
5. Menggunakan dana darurat sebagai tambahan
Pada saat resesi orang cenderung melakukan pengeluaran yang lebih banyak disebabkan karena kenaikan harga. Sehingga mau tidak mau ada anggaran yang bolong yang harus ditambal. Pada saat itulah orang cenderung mengambil dana darurat, padahal sebetulnya dana darurat masih bisa ditahan jika ada strategi yang tepat dalam menghadapi resesi.
Oleh karena itu lakukan strategi yang tepat dalam menghadapi resesi dan jangan terlalu boros dalam berbelanja. Pangkas biaya-biaya yang tidak diperlukan yang sifatnya berupa tambahan atau suplemen saja. Jika kamu tidak memiliki dana cadangan, kamu bisa memanfaatkan pinjaman online dari Kredivo dengan bunga yang rendah. Tidak ada biaya tersembunyi semua disampaikan secara transparan oleh Kredivo.
Kredivo juga memiliki fitur cicilan 3 bulan dengan bunga 0%. Selain itu kredivo juga menawarkan pinjaman yang di fleksibel dengan tenor 6 sampai dengan 12 bulan dengan bunga yang rendah hanya 2,6% per bulan. limit pinjaman yang diberikan oleh kredivo bisa mencapai 30 juta khusus untuk member premium. Daftar dan dapatkan kemudahan serta fitur-fitur yang disediakan oleh Kredivo.