Gunung Butak: Keindahan Padang Sabana & Mitos Alamnya

Jawa Timur memiliki deretan gunung yang populer sebagai spot pendakian bagi para pecinta alam, seperti Gunung Semeru, Gunung Bromo, dan Gunung Ijen. Namun, masih ada gunung yang cukup tersembunyi namun memiliki daya tarik tersendiri bagi para pendaki, yaitu Gunung Butak.

Terletak di perbatasan antara Malang dan Blitar, Gunung Butak merupakan gunung apik setinggi 2.686 meter di atas permukaan laut. Meskipun tidak sepopuler gunung-gunung lainnya di Jawa Timur, Gunung Butak memiliki banyak hal menarik yang dapat ditemukan oleh para pengunjung.

Berikut adalah daya tarik dari Gunung Butak:

Termasuk Gugusan Pegunungan Putri Tidur

Bagi masyarakat Kota Malang, Pegunungan Putri Tidur sudah tidak asing lagi. Pegunungan ini terdiri dari tiga gunung, yaitu Gunung Butak, Gunung Kawi, dan Gunung Panderman. Gunung Putri Tidur dinamakan demikian karena gugusan pegunungan tersebut terlihat seperti seorang putri yang sedang tidur.

Gunung Butak terlihat seperti bagian kepala dan rambut putri tidur, dengan ketinggian sekitar 2.686 meter di atas permukaan laut. Sedangkan Gunung Kawi dengan ketinggian sekitar 2.551 meter di atas permukaan laut merupakan bagian dada dan perut dari sang putri tidur. Sementara Gunung Panderman dengan ketinggian 2.045 meter di atas permukaan laut terlihat seperti bagian kaki.

Sejarah Gunung Butak

Gunung Butak termasuk dalam kategori gunung stratovolcano, yaitu gunung berapi komposit yang tinggi mengerucut dan terdiri atas lava serta abu vulkanik yang mengeras. Meskipun tidak ditemukan catatan bahwa gunung ini pernah mengalami erupsi, Gunung Butak terkenal akan perubahannya warna menjadi coklat pada saat musim kemarau. Padang sabana di puncak dan pepohonan di sekitar lereng menjadi kering saat kemarau tiba, dan inilah yang menyebabkan gunung berubah warna menjadi kecoklatan.

Mitos di Balik Keindahan Gunung

Seiring dengan kemistisan Gunung Kawi, Gunung Butak juga tak luput dari mitos yang berkembang pada masyarakat sekitar. Di bagian timur gunung terdapat satu tempat yang tidak ditumbuhi oleh rumput. Konon, bagian tanah tersebut merupakan tempat yang dulunya ditancapi keris pusaka Eyang Jatikusumo.

Eyang Jatikusumo merupakan orang sakti di tempat tersebut, dan kerisnya memiliki nama Kyai Ampal Bumi. Dikisahkan bahwa dahulu pernah ada seekor ular raksasa yang mengganggu kedamaian kampus sekitar gunung. Namun tidak ada satu pun orang yang bisa menyingkirkan ular raksasa tersebut, kecuali Eyang Jatikusumo.

Tidak hanya cerita mengenai keberadaan keris pusaka Eyang Jatikusumo, Gunung Butak juga memiliki mitos tentang keberadaan pocong di sekitar gunung. Konon, pocong yang sering muncul di sekitar Gunung Butak merupakan arwah dari pendaki yang meninggal dalam pendakian. Oleh karena itu, bagi para pendaki yang hendak mendaki Gunung Butak, diharapkan untuk selalu memperhatikan keselamatan dan mematuhi aturan-aturan pendakian yang berlaku.

Pendakian Gunung Butak

Bagi para pendaki yang ingin mendaki Gunung Butak, rute pendakian umumnya dimulai dari Desa Sumberbrantas, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Terdapat dua jalur pendakian yang bisa dipilih, yaitu jalur pendakian dari Desa Sumberbrantas dan jalur pendakian dari Desa Pandansari, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.

Jalur pendakian dari Desa Sumberbrantas memiliki jarak pendakian sekitar 7,5 km dengan waktu tempuh sekitar 6 jam. Sementara jalur pendakian dari Desa Pandansari memiliki jarak pendakian sekitar 8,5 km dengan waktu tempuh sekitar 7 jam.

Pada jalur pendakian dari Desa Sumberbrantas, pendaki akan melewati hutan pinus dan melewati tiga pos yang terdiri dari Pos 1, Pos 2, dan Pos 3. Sedangkan pada jalur pendakian dari Desa Pandansari, pendaki akan melewati beberapa sungai dan melewati empat pos, yaitu Pos 1, Pos 2, Pos 3, dan Pos 4.

Bagi pendaki yang hendak mendaki Gunung Butak, disarankan untuk membawa perlengkapan yang memadai dan mengikuti aturan-aturan pendakian yang berlaku. Selain itu, perlu diingat bahwa Gunung Butak merupakan gunung yang cukup tersembunyi dan belum begitu populer, sehingga pendaki harus lebih waspada dalam melaksanakan pendakian.

Gunung Butak merupakan salah satu gunung yang cukup tersembunyi namun memiliki daya tarik tersendiri bagi para pecinta alam. Terletak di perbatasan antara Malang dan Blitar, Gunung Butak termasuk dalam Gugusan Pegunungan Putri Tidur dan memiliki sejarah dan mitos yang menarik. Bagi para pendaki, Gunung Butak menawarkan rute pendakian yang menantang dan pemandangan alam yang memukau. Oleh karena itu, bagi para pecinta alam yang ingin mencoba pendakian di Gunung Butak, disarankan untuk selalu memperhatikan keselamatan dan mematuhi aturan-aturan pendakian yang berlaku.

Sumber:

Rental Mobil Jakarta Murah