Inphase – Di tengah situasi normal baru di Indonesia, pemilik merek dan bisnis terus berupaya mencari cara baru dan inovatif untuk melibatkan pelanggan melalui media sosial karena interaksi fisik menjadi sangat terbatas dalam situasi saat ini. Dua platform media sosial terpopuler dekade ini, Facebook dan Instagram terbukti menjadi kanal yang efektif untuk mendulang subscriber, terutama jika kontennya dipromosikan melalui fitur iklan di platform tersebut. WeAreSocial dan GlobalWebIndex melaporkan bahwa 34 persen pengguna Internet Indonesia berusia 16-64 tahun terpapar merek melalui iklan media sosial, dan 32 persen mengatakan mereka ingin tahu lebih banyak tentang media sosial. Tentang produk atau bisnis terpisah. Selain layanan B2B, Ziligo Marketing menawarkan solusi pemasaran terintegrasi yang mencakup pengembangan konten media sosial dan pemasaran digital, dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan pemilik bisnis bahwa media sosial lebih dari sekadar alat.
1. Buatlah Konten yang Memang Shoppable
Pernahkah teman – teman melihat postingan yang menunjukkan harga suatu produk setelah diklik? Jika demikian, teman – teman tahu apa itu shopable post. Postingan yang dibeli memberi tahu pelanggan harga (dan penawaran) tanpa harus pindah ke situs atau katalog lain. Fitur Instagram ini sangat digemari kalangan bisnis dan brand karena dapat meningkatkan minat audiens dan mempermudah proses pemasaran. Meski menarik, fitur ini masih terbatas pada produk-produk besar bersertifikasi Indonesia, jadi pastikan teman – teman memiliki follower yang cukup untuk menyesuaikan dengan layout produk teman – teman sebelum memilih jenis postingan ini.
2. Komunikasikan Insiatif Terbaru Bisnis untuk Menyebarkan Positif Vibes
Bisnis yang terlibat dalam tanggung jawab sosial (CSR) untuk menangani masalah kemanusiaan, termasuk epidemi COVID-19, lebih dapat dipasarkan dan merupakan langkah yang baik untuk bisnis kecil yang mencoba mendapatkan kepercayaan konsumen dan membangun citra yang baik. . Berbagi motivasi baik teman – teman di media sosial tidak hanya memastikan loyalitas pelanggan, tetapi juga memiliki banyak konten menarik. Ini juga bisa menjadi alasan yang baik bagi pemangku kepentingan misi sosial untuk berinvestasi di perusahaan teman – teman.
3. Beralihlah ke MicroInfluencer
Sebagian besar pemilik bisnis setuju bahwa influencer memiliki pengaruh besar terhadap penjualan mereka. Namun, influencer dengan banyak pengikut menghabiskan banyak uang, termasuk sampel gratis dan pembayaran untuk produk pembuatan konten. Namun, hal ini menjadi tantangan bagi pelaku usaha dengan anggaran pemasaran yang terbatas, terutama bagi Usaha Kecil dan Menengah (UMK).
4. Membangun Engangement dengan Stories
Tahukah teman – teman bahwa sebagian besar pengguna Instagram berusia 18-35 tahun? Itu artinya mereka berasal dari Generasi Milenial dan Generasi. Dan sekilas – tak lebih dari 8 detik – generasi ini semakin penasaran dengan isi ceritanya. Ini menjelaskan mengapa fitur Instagram dan cerita Facebook lebih realistis dan jujur daripada sekarang. Maka tak heran jika pola makan teman – teman bakal segera menurun.
5. Menggunakan Filter Instagram
Siapa sangka filter Instagram akan sangat populer saat ini? Merek teman – teman dapat dengan mudah diidentifikasi dengan membuat virus baru yang mudah ditularkan. Tetapi ada situasi di mana teman – teman dapat membuat filter yang menarik. Pertama-tama, filter harus unik dan menarik. Jika teman – teman ingin membuat filter Instagram teman – teman sendiri, jaga agar tetap sejalan dengan tren saat ini untuk meningkatkan situasi atau situasi audiens teman – teman saat ini. Salah satu contoh konten yang sukses adalah konten kuis.
Referensi: